Monday 26 September 2016

Benarkah Bumi Berbentuk Datar?


beberapa waktu yang lalu, muncul satu channel YouTube yang menamai dirinya Flat Earth 101. dan di twitland muncul satu akun dengan nama FlatEarthID. sesungguhnya gerakan ini sudah ada sejak lama, tetapi baru booming di Indonesia belakangan ini. saya pun berpikir, halah nanti juga hilang sendiri. biasa lah, orang Indonesia kan latah.
dan ternyata saya salah. semakin hari justru semakin banyak orang yang mempercayai orang gak jelas di balik channel YouTube tersebut. gilak, pembodohan macam apa ini. pikir saya. saya kira mereka hanya bergurau. ternyata mereka serius.
menurut mereka teori bahwa bumi berbentuk bulat adalah pembodohan yang dilakukan oleh "saintis-saintis barat" yang juga merupakan antek remason dan iluminasi untuk menjauhkan umat manusia dari agama. selain itu, menurut mereka NASA mengambil untung dari teori bumi yang berbentuk bulat dengan cara menerbangkan astronot-astronot ke luar angkasa, menerbangkan satelit, dll sedangkan (menurut mereka) luar angkasa itu tidak ada! atau, tidak ada seorang pun yang bisa ke luar angkasa. NASA merekayasa itu semua untuk keuntungan komersil. NASA mencuri uang kita! katanya.
awalnya saya tidak peduli. ya, kalaupun kepedulian itu ada skornya, mungkin ada di skor 1 hingga 1.5 dari skala 4. tetapi kok lama-lama menggelitik juga. semakin banyak orang percaya kepada kebohongan-kebohongan nonsense mereka. mari kita ulas satu per satu.

benarkah saintis ingin menjauhkan umat manusia dari agama?
saya telah baca dua dari banyak buku karangan Stephen Hawking (The Grand Design dan The Theory of Everything), di sana sama sekali tidak disinggung "anda harus meninggalkan agama anda" -walaupun banyak theis yang meninggalkan agamanya setelah membaca buku-buku Hawking. atheis kok dakwah. apa motivasinya, pahala? surga? memangnya mereka percaya sama surga? atau, uang? lah, uang dari mana? global elitist?
di dalam bukunya, Hawking hanya menuliskan, "dengan memahami alam semesta ini, kita bisa menyimpulkan bahwa adanya pencipta sudah tidak diperlukan lagi." ya terserah saja, itu menurut Hawking kan?
sains itu bebas nilai. artinya, kebenaran dalam sains dan pengamatan-pengamatan saintifik tidak bergantung kepada siapa pengamatnya (siapa saintisnya) apakah latar belakangnya komunis, liberal, atau islamis garis keras sekali pun tidak akan mempengaruhi hasil pengamatan / penelitian dalam sains. kalaupun (misalnya) dulu Newton adalah seorang Arab dengan nama Al-Nutuni dan mampu menggambarkan fenomena gaya gravitasi yang diamatinya dengan persamaan matematis yang universal, ya tetap saja publikasinya akan diterima. tidak mengurangi kredibilitasnya sedikit pun. lantas kenapa penerima hadiah nobel kebanyakan kalau gak orang kristen, ya orang yahudi? apakah ini konspirasi? ya Allah, jadi orang paranoid amat sih. ya, positive thinking saja, mungkin orang-orang itu lebih banyak belajar. lebih banyak melakukan penelitian. lah sedangkan kita mau dapat nobel dari mana, wong bangun tidur yang diingat pertama "mau apdet pet dulu, dari sleeping jadi awake."
jadi adek-adek, kalau ada pemuka agama yang dalam kajiannya memprovokasi anda bahwa sains itu tidak bebas nilai, bahwa sains itu dipengaruhi oleh latar belakang pengamatnya. senyumi saja. iyain saja di hari itu.
lalu apakah benar bahwa sains berusaha menjauhkan kita dari agama? ya tergantung dari mana kita melihatnya, kalau saya sebagai orang yang beragama, dengan mempelajari sains dan ilmu keteknikan yang didapat di bangku sekolah maupun kuliah, saya semakin merasa bahwa kita ini kecil, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Tuhan ciptakan di luar sana. kita hanyalah selangkah kecil dalam evolusi makhluk hidup. satu kebetulan kosmis. gitu aja sih.
oh iya, perlu diingat bahwa Charles Darwin, bapak evolusi makro adalah seorang kristen yang taat. jadi, ngapain Darwin berusaha menjauhkan orang-orang dari agama kalau dia sendiri seorang agamawan yang taat? ini seperti seorang tukang sapu yang mengotori sendiri lantai yang telah disapunya.

NASA berkonspirasi untuk meraih keuntungan. yakin?
mari kita bicara dengan data. di dalam website NASA dikatakan, more than 18,000 people works for NASA. apakah orang sebanyak itu berkonspirasi? apakah orang sebanyak itu mau menutup mulut dan menjaga rahasia akan "kebohongan sains dalam limaratus tahun terakhir"? kalau pun memang NASA punya rahasia tentang "kebohongan sains" tersebut, tentunya NASA akan jadi bulan-bulanan dan objek pemerasan oleh para pegawainya yang harus menjaga rahasia tersebut. belum lagi JAXA (NASAnya Jepang) yang juga punya pegawai beribu-ribu jumlahnya, dan tak ketinggalan lembaga antariksa kita sendiri LAPAN, serta lembaga-lembaga antariksa lain dari negara-negara lainnya. apakah mereka semua berkonspirasi?
belakangan, saya sadari bahwa akun twitter FlatEarthID sendiri lah yang sesungguhnya memonetisasi isu ini. setelah akunnya ramai difollow orang (entah yang benar-benar antusias dengan teori bumi datar atau yang berniat membully), akunnya dijual ke Makanopedia. sayang sekali saya tidak sempat mengambil screenshot mention mereka sebelum mereka menghapus tweet-tweet mention ke saya atas nama FlatEarthID. jadi, siapa sebenarnya yang mengeruk keuntungan komersial? silakan anda pikir sendiri.

teori heliosentris adalah neo paganisme penyembah matahari
dikatakan bahwa Galileo Galilei yang mengemukakan teori heliosentris adalah seorang penyembah matahari. well, terus kenapa? sudah saya bilang kan, sains itu bebas nilai. kalaupun Galileo menyembah kerang ajaib, faktanya juga membuktikan bahwa heliosentris itu benar adanya.
misalnya saya bilang bahwa pulau Jawa memiliki tanah yang subur -which is obviously a fact, maka saya mengatakan hal itu semata-mata karena latar belakang saya sebagai orang Jawa, begitu? kan tidak juga.

Flat Earthers adalah orang-orang yang akan menyelamatkan kita dari pseudo-entity global elitist
mereka berusaha mengkotak-kotakkan. orang-orang yang percaya bumi itu datar, yang tidak menerima kebenaran sains 'modern' adalah orang-orang yang relijius. sedangkan sebaliknya adalah orang-orang 'kafir' atau infidel yang menuhankan sains dan antek-antek elit global. "paman sam bangga padamu nak" katanya.
Flat Earthers are the saviour. people who believe in globe earth theory are the minions of the global elitists
lantas, apakah organisasi elit global benar-benar ada? sejujurnya saya sih sabodo teuing ya. dulu saya juga percaya sekali, haqqul yaqin bahwa Ahmad Dhani keturunan wahyudi dan ikut iluminasi yang suka kerokan remason juga. tetapi, sekarang sih bodo amat.
tapi orang-orang ini mengklaim diri mereka sebagai orang-orang suci yang akan menyelamatkan dunia, menyelamatkan kita semua dari global elitist, ya Allah no comment deh kalau yang satu ini. paranoidnya kebangetan mas mas.
antek iluminasi tobat

apa yang dimaksud dengan istilah "teori" dalam sains?
orang-orang ini, kemungkinan orang-orang yang sama yang berpegang teguh pada video dari CD harun yahya dengan judul menggugahnya "HARUN YAHYA MERUNTUHKAN TEORI EVOLUSI". mereka menganggap bahwa apa yang dimaksud dengan teori dalam sains adalah kemungkinan, "yaaa boleh jadi lah namanya juga pengamatan manusia", atau hal semacamnya. istilah teori dalam sains dan dalam kehidupan sehari-hari tentu saja berbeda. dalam sains, teori adalah suatu penjelasan sistematis tentang suatu fenomena berdasarkan hipotesis yang telah teruji (thanks to YouTube channel kok bisa). boleh dikatakan, teori dalam sains adalah suatu fakta berdasarkan pengamatan. tetapi, teori dalam sains bukanlah suatu hal yang mutlak kebenarannya. apabila ada pengamatan lain yang lebih tepat daripada teori yang sebelumnya, maka teori sebelumnya pun ditolak. tidak digunakan lagi. contohnya, kalau kalian pernah sekolah kelas 1 sma pasti diajari berbagai macam teori atom dari teori atom Dalton, hingga Bohr.
jadi, apakah teori dalam sains hanya sebuah kebolehjadian (kemungkinan)? kalau boleh dibilang, ia merupakan kebolehjadian yang mendekati kepastian. suatu teori adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran, sampai ada pengamatan lain yang menyatakannya salah.



gravitasi itu hoax, yang ada berat jenis
menurut mereka, yang menyebabkan benda bisa jatuh adalah berat jenis bukan gravitasi. tetapi sebenarnya yang berperan adalah dua-duanya. kalau hanya berat jenis yang bekerja, lantas kenapa batu tenggelamnya ke bawah, tidak ke arah lain -ke samping misalnya?

kesimpulannya
boleh saya akui bahwa pembuat serial video Flat Earth 101 adalah orang yang pintar dalam memprovokasi. buktinya, baru beberapa bulan channel itu di YouTube, sudah berapa banyak orang yang telah sekonyong-konyong mempercayai apa-apa yang dia sampaikan dalam channelnya. dalam  satu videonya sih dia bilang, video-videonya tidak dimonetisasi. "mengherankan bukan?" tapi ya entahlah. hanya ada satu yang mengetahui kebenaran, yaitu kecerdasan ilahiyah (divine inteligence), begitu kan katanya.
sedangkan para pengikut teori tersebut, menurut saya adalah orang-orang yang kurang baca. ngikut saja apa yang mereka lihat. tidak mau memeriksa lebih jauh. inilah yang (mungkin) dimanfaatkan oleh pembuat FE 101, kemalasan pemirsa dari Indonesia. para pemirsanya (mungkin) malas-malas untuk membaca dan memverifikasi lebih lanjut. rumus mereka adalah, apa yang ada di internet pasti benar.

sudahlah ya, segini saja dulu. tulisan ini banyak terinspirasi dari post seorang agan di kaskus. berikut ini linknya, silakan pelajari sendiri :
http://www.kaskus.co.id/thread/57cf656862088171708b4567/menjawab-flat-earth-101-mengungkap-kebohongan-propaganda-bumi-datar/

Yogyakarta, 26 September 2016
wekeke, ditagih oleh seorang teman "nas mana tulisan barunya?"



2 comments:

  1. nek bisa paragraf e diapiki nas...ben enak nek baca

    kaya kowe gawe skripsi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih sarannya gan..
      kadang berasa agak aneh juga bacanya. wajar, nubi. hahaha

      Delete